Tuesday, May 15, 2007

Apa Beda Pertunjukan dan Ibadah?

Apakah ada perbedaan antara ibadah dan pertunjukan? Saya percaya ada perbedaan besar, walaupun saya curiga bahwa budaya kita sekarang telah menyamakan keduanya.
Pertunjukan selalu berasal dari karya orang lain, untuk minat, kenikmatan, kesegaran, kesenangan saya. Pertunjukan yang bagus akan mendidik saya karena pertunjukan memakai ciptaan Allah untuk memperbaharui fisik, pikiran, dan emosi saya. Melalui pertunjukan (yang bagus!), sebagai seorang Kristen, saya dapat mengucap syukur kepada Tuhan karena pertunjukan pun adalah sebuah hadiah. Namun, semirip apapun sebuah pertunjukan dengan ibadah, pertunjukan tetap bukan ibadah yang kudus. Ibadah adalah karya kita, para penyembah, untuk kemuliaan dan kenikmatan Allah. Saya juga dididik (ditolong, diberkati, dikuduskan, dilayani) melalui menyembah Allah, karena segenap perhatian dan energi saya diarahkan untuk memahami, mengalami, dan meresponi siapa Allah dan apa yang Allah telah lakukan. Tentu saja, ibadah saya, karya saya untuk kemuliaan Allah, harus memiliki elemen yang mendatangkan kenikmatan untuk diri saya. Tapi kenikmatan ini mengandung "arti ibadah" yaitu ketika kenikmatan ini menuntun saya untuk lebih menyadari kehadiran Allah dan menolong saya dalam menyembah - kenikmatan saya adalah di dalam Tuhan! Sebaliknya, Agustinus pernah berkata bahwa segala sesuatu yang mengalihkan perhatiannya dari Tuhan dalam penyembahan adalah dosa. (Terjemahan bebas dari Donald P. Hustad, True Worship: Reclaiming the Wonder and Majesty, hal.179-80)

4 comments:

Anonymous said...

Halo Pak Jimmy,

Terima kasih untuk blog ini; sudah menjadi berkat untuk saya.

Khusus untuk artikel ini, saya mau tanya...

"Ibadah adalah karya kita, para penyembah, untuk kemuliaan dan kenikmatan Allah"..

Benarkah Ibadah adalah karya kita?.. Saya selama ini menghayati bahwa Ibadah adalah karya Allah di dalam dan melalui kita untuk, kepada dan bagi kemuliaan Allah.

Saya tahu artikel ini terjemahan, tapi mohon penjelasan lebih dalam dari Pak Jimmy.

Terima kasih

Tuhan Yesus memberkati

-Maria

Jimmy Setiawan said...

halo maria... salam kenal... saya senang dan bersyukur kalau artikel ini dapat menjadi berkat...

tentu saja penyembahan kita adalah karya Allah Tritunggal... Allah Bapa memilih dan menciptakan kita menjadi penyembah-Nya... Allah Anak melayakkan kita untuk menjadi penyembah-Nya... dan Allah Roh Kudus menolong kita dalam penyembahan...

namun, di sisi lain, kita tidak boleh berhenti di situ... penyembahan juga adalah karya dan kerja keras kita... itu sebabnya, dalam bahasa Yunaninya, "liturgeo" berarti "work of the people"... implikasinya, kita harus mempersembahkan secara aktif dan total akan seluruh keberadaan kita yang terbaik dalam penyembahan... kita bukanlah penonton yang pasif...

Anonymous said...

Thanks for the enlightenment Pak! :)

God bless!

-Maria

Anonymous said...

perlu memeriksa:)